Kapan CSMS (Contractor Safety Managment System) diterapkan?
Kapan Contractor Safety Managment System (CSMS) diterapkan? Dan kepada Kontraktor yang seperti apa CSMS tersebut di implementasikan?
Inilah pertanyaan unik yang diajukan salah satu anggota pada grup HSE Indonesia yang sangat menarik untuk dibahas, dan menambah pengetahuan kita mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terkait contractor safety managment system (CSMS)
Berikut jawaban merik menurut para rekan ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) :
Fuad Adinegoro : CSMS itu diterapkan oleh semua kontraktor yg akan ikut/ mau menyelenggarakan suatu tender atas suatu pekerjaan yang diborongkan / maupun barang yg di pasok kannya.
Semua kontraktor (migas dan industri berat) menerapkan CSMS hanya terbagi dlm 3 level resiko nya (High, Medium, Low), karena itu seberapa "kecilnya" usaha kontraktor anda harus punya HSE Prosedures serta dokumen/ bukti dari implementasi atas prosedures tersebut dalam kegiatan sehari hari usaha anda.
Untuk ikut tender, ada form isian (questionaire) yg harus anda isi sesuai pertanyaan dng jujur serta dilengkapi lampiran bukti yg diminta.
Indra Alif Irawan : CSMS adalah sistem yang digunakan oleh pmberi kerja untuk menilai pemenuhan persyaratan HSE (High, Medium, Low) yang diterapkan oleh si Pemberi Kerja dengan tools yang namanya PQ (Pra Qualification),
Kapan ini dilaksanakan? Pada saat sebelum tender, ketika si calon kontraktor tersebut dapat memenuhi nilai minimum (High, Medium, Low) yang ditentukan maka kontraktor tersebut baru dinyatakan lolos dan dapat mengikuti peroses tender.
Dan ketika dari proses tender itu sudah selesai dan ditentukan pemenangnya. Maka dalam periode tertentu (setiap 6 bulan atau 1 tahun) akan dilakukan review atau internal audit dari pihak owner kepada kontraktornya terkait implementasi dari point yang diminta didalam PQ sebelumnya.
Pertanyaanya test kepada pelamar itu apakah memang yang akan di tenderkan atau hanya salah satu contoh Csms saja.
Menurut saya sepertinya itu hanya contoh CSMS yang pernah dilakukan saja.
Setiap perusahaan memiliki standard quesioner dan format yang berbeda2.
Yang bisa difahami/dilakukan oleh kita (HSE) adalah memahami deskripsi dari CSMS itu apa, beberapa diantaranya :
1. Latar belakang dibutuhkannya/ dilaksanakannya CSMS
2. Maksud dan Tujuan CSMS
3. Flow dan Peroses pelaksannan CSMS
4. Metoda virifikasi data/doc penilaian (skoring) CSMS
5. Audit/review implementasi program CSMS
Terkait pengisian quesioner dan pemenuhan doc yang diminta dalam CSMS itu dilakukan oleh Tim yang memang sudah dibentuk oleh internal perusahaan dan melibatkan beberapa departemen terkait (HSE, HR, Opeasional, Legal,dll) karena banyak doc yang diminta dalam CSMS itu yang berasal dari departement2 lain terkait dan memang biasanya HSE yang diminta sebagai PIC'nya atau Leadnya.
Hakim Judika Hasibuan : CSMS dilakukan pada saat proses tender dilakukan. Pada CSMS inilah ketahuan bgmn sistem pengelolaan keselamatan kontraktor dilakukan selama ini (akan dilakukan jika tender diperoleh).
Sehingga kontraktor dan clint-nya sinkron dalm pengelolaan keselamatan.
CSMS ini berpengaruh juga pada nilai kontrak akhirnya
Di perusahaan tambang, semua kontraktornya ada CSMS nya. Setelah tender didapat dan sebelum aktifitas dimulai, sistem keselamatan kontraktor harus dibenahi terlebih dahulu sesuai dengan sistem keselamatan.
Alhasil, yang memiliki sektor hampir 200 kontraktor / subkontraktor, sekitar 12.000 karyawan, bisa mengelola keselamatan pertambangannya dengan baik.
Prabu Siliwangi : Kalau kita berbicara CSMS, dilingkungan Migas ini adalah salah satu penilaian awal Sistim Manajemen K3 kontraktor oleh client / pihak pemberi kerja, dan biasanya untuk tahap awal ketika akan mengikuti lelang / tender.
Selanjutnya jika tendernya udah lulus dan ditunjuk sebagai pemenang, sebelum eksekusi pekerjaan ada yang namanya PJA (Pre Job Activity) serta submit HSE Plan, dan selanjutnya pada pertengahan project akan ada yang namanya WIP/KPI/client audit/dll (nama disetiap perusahaan/clientnya mungkin beda2).
Hal ini dilakukan 4x dalam setahun (Per Quartal) selama pekerjaan berlangsung, dan tujuannya adalah untuk melihat konsistensi implementasi pelaksanaan sistem manajemen k3 kontraktor / HSE plan.
Tiap perusahaan/client punya standar pada item2 penilaiannya sih pak.
Sebenarnya gak ada yg expert dalam CSMS karna sejatinya CSMS itu mengacu pada aturan SKK, jika aturannya update ya kita harus update juga pelajari mekanismenya dari Risk Assessment sampai Final Evaluasi,
Kebanyakan dari kita mengenali CSMS pada tahap PQ saja atau Technical Evaluasi (seleksi) tidak sampai Final Evaluasi.
So, sebagai praktisi kita harus bisa segera mengupdate ilmu dan knowledge agar bisa tetap bersaing.
Apalagi saat ini sudah ada CIVD dan E proc.
Di semua KKKS sudah implementasi dan kita harus mulai belajar lagi, sudah gak zamannya hard copy lagi.
Demikianlah jawaban dari para ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengenai pertanyaan Kapan Contractor Safety Managment System (CSMS) diterapkan? Dan kepada Kontraktor yang seperti apa CSMS tersebut di implementasikan.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai contractor safety managment system (CSMS).
Inilah pertanyaan unik yang diajukan salah satu anggota pada grup HSE Indonesia yang sangat menarik untuk dibahas, dan menambah pengetahuan kita mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terkait contractor safety managment system (CSMS)
Berikut jawaban merik menurut para rekan ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) :
Fuad Adinegoro : CSMS itu diterapkan oleh semua kontraktor yg akan ikut/ mau menyelenggarakan suatu tender atas suatu pekerjaan yang diborongkan / maupun barang yg di pasok kannya.
Semua kontraktor (migas dan industri berat) menerapkan CSMS hanya terbagi dlm 3 level resiko nya (High, Medium, Low), karena itu seberapa "kecilnya" usaha kontraktor anda harus punya HSE Prosedures serta dokumen/ bukti dari implementasi atas prosedures tersebut dalam kegiatan sehari hari usaha anda.
Untuk ikut tender, ada form isian (questionaire) yg harus anda isi sesuai pertanyaan dng jujur serta dilengkapi lampiran bukti yg diminta.
Indra Alif Irawan : CSMS adalah sistem yang digunakan oleh pmberi kerja untuk menilai pemenuhan persyaratan HSE (High, Medium, Low) yang diterapkan oleh si Pemberi Kerja dengan tools yang namanya PQ (Pra Qualification),
Kapan ini dilaksanakan? Pada saat sebelum tender, ketika si calon kontraktor tersebut dapat memenuhi nilai minimum (High, Medium, Low) yang ditentukan maka kontraktor tersebut baru dinyatakan lolos dan dapat mengikuti peroses tender.
Dan ketika dari proses tender itu sudah selesai dan ditentukan pemenangnya. Maka dalam periode tertentu (setiap 6 bulan atau 1 tahun) akan dilakukan review atau internal audit dari pihak owner kepada kontraktornya terkait implementasi dari point yang diminta didalam PQ sebelumnya.
Pertanyaanya test kepada pelamar itu apakah memang yang akan di tenderkan atau hanya salah satu contoh Csms saja.
Menurut saya sepertinya itu hanya contoh CSMS yang pernah dilakukan saja.
Setiap perusahaan memiliki standard quesioner dan format yang berbeda2.
Yang bisa difahami/dilakukan oleh kita (HSE) adalah memahami deskripsi dari CSMS itu apa, beberapa diantaranya :
1. Latar belakang dibutuhkannya/ dilaksanakannya CSMS
2. Maksud dan Tujuan CSMS
3. Flow dan Peroses pelaksannan CSMS
4. Metoda virifikasi data/doc penilaian (skoring) CSMS
5. Audit/review implementasi program CSMS
Terkait pengisian quesioner dan pemenuhan doc yang diminta dalam CSMS itu dilakukan oleh Tim yang memang sudah dibentuk oleh internal perusahaan dan melibatkan beberapa departemen terkait (HSE, HR, Opeasional, Legal,dll) karena banyak doc yang diminta dalam CSMS itu yang berasal dari departement2 lain terkait dan memang biasanya HSE yang diminta sebagai PIC'nya atau Leadnya.
Anggun Hermadi : Kalo di SKK Migas biasanya kategori pekerjaan berisiko sedang dan tinggi (mohon koreksi). Untuk kategori pekerjaan risiko tinggi / sedang bisa dilihat pada lampiran Persyaratan Contractor Migas
Davi Rahman Hakim : CSMS tidak hanya digunakan sebagai pelengkap untuk memenuhi persyaratan dokumen bidding (tender).
Di perusahaan-perusahaan yang sudah sangat settle HSE systemnya akan mengevaluasi CSMS masing-masing bisnis patner yang sedang dalam masa kontrak kerjasama secara periodik (ex : setiap 3 bulan).
Dokumen CSMS bisa direvisi sesuai dengan kebutuhan dan dari hasil evaluasi/audit CSMS dari pemberi kerja.
Di perusahaan-perusahaan yang sudah sangat settle HSE systemnya akan mengevaluasi CSMS masing-masing bisnis patner yang sedang dalam masa kontrak kerjasama secara periodik (ex : setiap 3 bulan).
Dokumen CSMS bisa direvisi sesuai dengan kebutuhan dan dari hasil evaluasi/audit CSMS dari pemberi kerja.
Hakim Judika Hasibuan : CSMS dilakukan pada saat proses tender dilakukan. Pada CSMS inilah ketahuan bgmn sistem pengelolaan keselamatan kontraktor dilakukan selama ini (akan dilakukan jika tender diperoleh).
Sehingga kontraktor dan clint-nya sinkron dalm pengelolaan keselamatan.
CSMS ini berpengaruh juga pada nilai kontrak akhirnya
Di perusahaan tambang, semua kontraktornya ada CSMS nya. Setelah tender didapat dan sebelum aktifitas dimulai, sistem keselamatan kontraktor harus dibenahi terlebih dahulu sesuai dengan sistem keselamatan.
Alhasil, yang memiliki sektor hampir 200 kontraktor / subkontraktor, sekitar 12.000 karyawan, bisa mengelola keselamatan pertambangannya dengan baik.
Andy Hamonangan : CSMS umumnya diterbitkan oleh Pemberi Kerja, untuk memastikan kontraktor yg bekerja di Pemberi Kerja memenuhi semua persyaratan HSE yg ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
Catatan : Yang diterbitkan itu sertifikat CSMS nya oleh pemberi kerja, memuat nilai yg dicapai oleh suatu perusahaan, dari pencapaian nilai tadi diketahui lulus tidaknya sebagai calon peserta tender. Pelaksana CSMS adalah semua perusahaan baik pemberi ataupun yang akan menerima pekerjaan.
Catatan : Yang diterbitkan itu sertifikat CSMS nya oleh pemberi kerja, memuat nilai yg dicapai oleh suatu perusahaan, dari pencapaian nilai tadi diketahui lulus tidaknya sebagai calon peserta tender. Pelaksana CSMS adalah semua perusahaan baik pemberi ataupun yang akan menerima pekerjaan.
Selanjutnya jika tendernya udah lulus dan ditunjuk sebagai pemenang, sebelum eksekusi pekerjaan ada yang namanya PJA (Pre Job Activity) serta submit HSE Plan, dan selanjutnya pada pertengahan project akan ada yang namanya WIP/KPI/client audit/dll (nama disetiap perusahaan/clientnya mungkin beda2).
Hal ini dilakukan 4x dalam setahun (Per Quartal) selama pekerjaan berlangsung, dan tujuannya adalah untuk melihat konsistensi implementasi pelaksanaan sistem manajemen k3 kontraktor / HSE plan.
Tiap perusahaan/client punya standar pada item2 penilaiannya sih pak.
Sebenarnya gak ada yg expert dalam CSMS karna sejatinya CSMS itu mengacu pada aturan SKK, jika aturannya update ya kita harus update juga pelajari mekanismenya dari Risk Assessment sampai Final Evaluasi,
Kebanyakan dari kita mengenali CSMS pada tahap PQ saja atau Technical Evaluasi (seleksi) tidak sampai Final Evaluasi.
So, sebagai praktisi kita harus bisa segera mengupdate ilmu dan knowledge agar bisa tetap bersaing.
Apalagi saat ini sudah ada CIVD dan E proc.
Di semua KKKS sudah implementasi dan kita harus mulai belajar lagi, sudah gak zamannya hard copy lagi.
Demikianlah jawaban dari para ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengenai pertanyaan Kapan Contractor Safety Managment System (CSMS) diterapkan? Dan kepada Kontraktor yang seperti apa CSMS tersebut di implementasikan.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai contractor safety managment system (CSMS).
Posting Komentar untuk "Kapan CSMS (Contractor Safety Managment System) diterapkan?"