Contoh Bab I Pendahuluan Untuk Laporan Praktikum Uji Lab Lumpur
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di dalam pekerjaan pemboran, pengaruh karakteristik dan kondisi formasi
terhadap perencanaan dalam penggunaan lumpur bor (drilling fluid) merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dalam
mencapai suatu keberhasilan dalam operasi pemboran. Lumpur bor sangat
berpengaruh terhadap kemampuan lapisan produktif yang berkaitan dengan
produktifitas formasi, sedangkan produktifitas formasi juga banyak dipengaruhi
oleh kerakteristik formasi reservoir
suatu lapangan. Dengan demikian keterkaitan anatara lumpur pemboran dan
karakteristik formasi reservoir
merupakan suatu sistem siklus yang saling berhubungan. Oleh karena itu
identifikasi reservoir yang akan
ditembus, terutama yang berkaitan dengan karakteristik batuan maupun fluida reservoir dan kondisi reservoir bawah permukaan harus mutlak
diketahui. Pemakaian lumpur pemboran yang sesuai akan
mengurangi efek gangguan-gangguan yang timbul selama pemboran, yang nantinya
diharapkan akan dapat hasil yang optimal.
Komposisi lumpur bor terdiri dari komponen cair, yaitu air, minyak atau
campuran keduanya, komponen padat yang terdiri dari padatan yang tidak bereaksi
(inert solid) dan padatan yang
bereaksi (reactive solid) dan additive yaitu material campuran lain
yang ditambahkan kedalam lumpur dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat
lumpur pemboran sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsi serta memperkecil
kemungkinan atau mengatasi problem
akibat pemakaian lumpur pemboran tersebut tanpa menimbulkan perubahan sifat
fisik maupun kimia reservoir akibat
kontaminasi lumpur itu sendiri. Pemilihan fluida pemboran
mempertimbangkan faktor meliputi jenis batuan
formasi, tekanan, temperatur, kerapuhan formasi dan jenis kandungan clay maupun garam dan efek lainnya.
Kondisi merupakan suatu keadaan yang mungkin timbul dan sangat
mempengaruhi proses pemboran, terutama yang berkaitan dengan perencanaan lumpur
pemboran. Dengan kata lain dapat disebut sebagai jenis-jenis permasalahan
pemboran yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain bisa disebabkan oleh
pengaruh karakteristik batuan dan kondisi formasi atau bisa juga disebabkan
oleh proses-proses pemboran itu sendiri.
Tekanan fluida formasi yang akan ditembus umumnya adalah sekitar 0.465 psi/ft. Pada tekanan formasi normal, air dan padatan pemboran telah
cukup untuk menahan tekanan formasi ini. Jika tekanan hidrostatik
lumpur melebihi tekanan formasi (kondisi formasi yang sub-normal), maka akan
mengakibatkan hilangnya sebagian atau bahkan seluruh lumpur pemboran pada saat
sirkulasi masuk ke dalam formasi yang dibor. Kerugian dari hilangnya lumpur dan
menyebabkan terjadinya semburan liar (blow
out) dan tidak didapatinya cutting
untuk sample log, sehingga lumpur
dapat mengontrol tekanan formasi. Selain itu, pada lapisan formasi yang permeable, lumpur akan membentuk lapisan
zat padat tipis yang disebut mud cake.
Jika dinding mud cake tidak terlalu
tebal dapat mencegah terjadinya hilangnya lumpur yang masuk ke dalam formasi,
karena filtrat yang tertinggal di dinding formasi akan menahan aliran fluida
pemboran. Sedangkan jika dinding mud cake
terlalu tebal dapat menyebabkan terjepitnya pipa pemboran (sticking) dan berpengaruh terhadap perencanaan volume semen dalam
operasi penyemenan, karena sebagian volume semen terisi atau didesak oleh tebal
dinding mud cake. Sehingga peranan
kondisi formasi sangat mempengaruhi terhadap perencanaan lumpur pemboran.
Sehingga disini permasalahan yang harus dipelajari dan diketahui adalah pengaruh karakteristik batuan dan kondisi reservoir berkaitan dengan perencanaan lumpur pemboran yang sesuai.
Sehingga disini permasalahan yang harus dipelajari dan diketahui adalah pengaruh karakteristik batuan dan kondisi reservoir berkaitan dengan perencanaan lumpur pemboran yang sesuai.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.
Untuk menambah wawasan
dalam ilmu dibidang lumpur.
2.
Untuk memahami teori dasar
lumpur pemboran.
3.
Untuk memahami perencanaan lumpur pemboran yang sesuai.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.
Mengetahui bentuk
alat-alat yang akan digunakan.
2.
Mengetahui nama alat-alat
yang akan digunakan.
3.
Mengetahui fungsi dari
alat-alat yang akan digunakan.
4.
Mengetahui bahan-bahan
yang akan digunakan.
5.
Mengetahui perbedaan dari
alat-alat yang digunakan di tiap percobaannya.
6.
Menentukan densitas
lumpur dengan menggunakan mud balance.
7.
Menentukan kandungan
pasir dalam lumpur.
8.
Mengetahui karakteristik
material pembentukan lumpur.
9.
Mengetahui pengaruh dari sand content pada lumpur.
10. Mengetahui
prinsip kerja dari mud balance.
11. Menentukan
viscositas relatif lumpur pemboran dengan menggunakan marsh funnel.
12. Menentukan
viscositas nyata (apparent viscosity),
plastic viscosity, yield point, dan gel strength lumpur pemboran dengan menggunakan rheometer
(fann VG meter).
13. Menentukan
nilai gel strength lumpur pemboran.
14. Mengetahui
besarnya gel strength untuk waktu 10
menit.
15. Mengetahui
besarnya gel strength pada waktu 10
detik.
16. Menentukan
kemampuan clay dalam mengikat kation
dari suatu larutan.
17. Mengetahui
pertukaran kation.
18. Mengetahui
bagaimana cara mengukur besarnya harga MBT (Methylene
Blue Test).
19. Mengetahui
pengaruh methylene blue test terhadap
lumpur pemboran.
20. Memahami
fungsi dari methylene blue test.
21. Mempelajari
pengaruh komposisi lumpur bor terhadap filtration
loss dan mud cake.
22. Mengenal
dan memahami alat-alat dan prinsip kerja filter
press.
23. Mengetahui
pengaruh ketebalan mud cake terhadap
pemboran
24. Mendapati
besarnya filtration loss yang dihasilkan
oleh lumpur pemboran.
25. Mendapati
ketebalan mud cake yang dihasilkan
oleh lumpur pemboran.
26. Menentukan
kadar minyak dan padatan yang terdapat dalam lumpur pemboran (emulsi).
27. Menentukan
nilai pH dalam lumpur pemboran.
28. Menentukan
kadar minyak dalam fraksinya.
29. Menentukan
kereaktifan bahan kimia pada lumpur pemboran.
30. Mengetahui
kegunaan cairan tapisan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Untuk Mahasiswa
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui karakteristik minyak yang terkandung didalam lumpur pemboran.
2.
Mahasiswa dapat
mengetahui parameter-parameter yang diperlukan untuk menentukan sifat-sifat
fisik lumpur pemboran.
3.
Mahasiswa dapat mengerti dan mendapat gambaran tentang zat additive lumpur pemboran.
1.3.2 Manfaat Untuk Dosen
1.
Dosen dapat menilai
kemampuan mahasiswa dalam menganalisa Lumpur Pemboran.
2.
Dosen dapat mengaplikasikan
teori dasar ke dalam sebuah praktikum percobaan.
3.
Dosen dapat mengetahui
sejauh mana wawasan mahasiswa dalam aplikasi ilmu Lumpur
Pemboran.
1.3.3 Manfaat Untuk Akamigas
Balongan
1.
Menciptakan mahasiswa yang
memiliki keterampilan dalam penulisan laporan.
2.
Menciptakan mahasiswa yang
siap bekerja.
3.
Dapat menjadi acuan
keberhasilan kampus dalam membina mahasiswa.
1.4
Ruang
Lingkup
Laporan
ini berjudul Laporan Resmi Praktikum Analisa Lumpur Pemboran dibuat guna untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Uji Lab Lumpur. Dengan melakukan enam kali praktikum
dan dua kali Technical Meeting. Praktikum
Analisa Lumpur Pemboran ini dilakukan oleh Mahasiswa Teknik Perminyakan ... Angkatan ... Semester .... Praktikum dilaksanakan pada
tanggal ... sampai ... bertempat di Laboratorium Analisa
Lumpur Pemboran. Technical Meeting dan
Praktikum ini pertama dilaksanakan pada tanggal ... di Laboratorium
Analisa Lumpur Pemboran dengan materi pertama yaitu Pengenalan Alat-alat dan bahan serta Fungsinya. Praktikum kedua
diselenggarakan pada tanggal ... di Laboratorium Analisa Lumpur
Pemboran dengan materi yaitu Pengukuran Densitas dan Sand Content. Pada praktikum ketiga dilakukan pada tanggal ... dengan materi Pengukuran Viskositas dan Gel Strength. Pada praktikum keempat diselenggarakan pada tanggal ... dengan materi Pengukuran MBT (Methylene
Blue Test). Selanjutnya pada praktikum ke lima dilaksanakan pada tanggal ... dengan materi Pengukuran Filtration
Loss dan Mud Cake. Dan praktikum
terakhir di laksanakan pada tanggal ... di Laboratorium Analisa Lumpur
Pemboran dengan materi Pengukuran Kadar Minyak dan pH pada Lumpur Pemboran. Sebelum
melakukan praktium diadakan Pre Test yang
dilaksanakan ... sebelum praktikum berlangsung guna mengetahui kemampuan
mahasiswa ... dalam menghadapi materi praktikum. Technical meeting yang kedua diadakan
pada tanggal ... dan Responsi Lisan dilaksanakan pada tanggal ... .
Secara
keseluruhan Praktikum Analisa Lumpur Pemboran berjalan dengan baik. Dengan
bantuan Asisten ..., modul praktikum yang ada dan internet untuk lebih
memahami materi praktikum yang dilakukan.
Posting Komentar untuk "Contoh Bab I Pendahuluan Untuk Laporan Praktikum Uji Lab Lumpur"