Dasar Teori Specific Gravity Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir
Menurut Institute of Petroleum, minyak bumi adalah suatu zat yang terjadi di dalam bumi yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon padatan, cairan dan gas. Kebanyaakn minyak bumi mengandung emulsi air, garam anorganic yang mungkin terbentuk dalam pengeboran dan pengaliran atau pengangkutan.
Minyak bumi di klasifikasikan menjadi beberapa jenis. Klasifikasi ini sangat penting artinya, yaitu untuk memprediksi produk yang akan di hasilkan. Minyak bumi kita kenal adalah salah satu dari senyawa hidrokarbon. Minyak bumi sendiri memiliki sifat - sifat fisik yang sebagian besar kita telah mengetahuinya. Salah satu sifat yang sering kita dengar adalah berat jenis atau yang biasa di sebut sebagai specific gravity. Dalam dunia perminyakan biasanya memang lebih sering memakai istilah specific gravity. Berat jenis atau specific gravity merupakan sifat minyak bumi yang penting. Specific gravity crude oil di definisikan sebagai perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang di ukur pada tekanan dan temperatur yang sama.
Minyak bumi termasuk dalam kategori sumber dari alam yang tidak dapat di perbaharui. Komponen minyak bumi mentah terdiri atas carbon sebesar 84%, hidrogen sebesar 14% dan belerang sebesar antara 1-3%.
Keberadaan minyak bumi umumnya terperangkap dalam bebatuan yang berpori dalam pergerakannya ke atas. Hal ini yang melatarbelakangi minyak bumi di kenal pula dengan sebutan petroleum. Kata petroleum berasal dari bahasa latin yaitu "Petrus" artinya adalah batu dan "Oleum" berarti minyak.
Untuk memperoleh minyak bumi para ahli melakukan tahapan yang di mulai dari mencari lokasi minyak bumi berdasarkan petunjuk yang tampak di permukaan bumi. Minyak bumi dapat di kenali dari bentuk kubah di bawah permukaan dan sebuah lokasi bisa di darat yang dulunya lautan. Para ahli melakukan survei seismic agar dapat mengetahui dan menentukan struktur batuan di bawah permukaan tanah. Pengeboran kecil di lakukan terlebih dahulu agar dapat memperoleh gambaran ketersediaan minyak. Seandainya, keberadaan minyak bumi di ketahui maka para ahli akan menghitung nilai ekonomis minyak bumi dan melakukan perbandingan antara pengambilan atau tidak.
Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi di bedakan atas struktur hidrokarbon dan non hidrokarbon. Perbedaan komposisi ini akan menyebabkan perbedaan sifat minyak bumi, yaitu perbedaan susunan hidrokarbon, specific gravity (SG), derajat API, volatilitas, flash point, distilasi dan sebagainya.
Seperti telah di ketahui bahwa minyak bumi di temukan pada berbagai kedalaman dengan berbagai tekanan dan temperatur. Semakin dalam reservoir tersebut, maka semakin besar tekanan dan temperatur. Perbedaan keadaan tekanan dan temperatur di permukaan dan di reservoir serta terjadinya penurunan tekanan reservoir apabila minyak di produksikan akan mempengaruhi keadaan fasa dari minyak bumi, apakah minyak cair atau padat.
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang di olah menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga di pakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang yang di hasilkan dari minyak mentah, banyak di antaranya untuk keperluan khusus, misalnya bahan bakar kendaraan bermotor, pelumas mesin, solar (minyak diesel) dan minyak bakar (fuel oil).
Satuan massa yang paling banyak di pakai untuk mengukur minyak adalah metrik ton atau ton. Misalnya tanker di industri minyak sering dinyatakan berdasarkan kapasitasnya dalam ton, dimana suatu alat yang bernama ultra large carrier memiliki kemampuan untuk mengangkut lebih dari 320 ribu ton.
Satuan asli dari kebanyakan bahan bakar cair dan gas adalah volume. Cairan dapat di ukur dengan satuan liter, barrel atau meter kubik. Contoh umum pemakaian volume sebagai satuan ukur adalah dalam harga minyak, dinyatakan dalam dollar per barrel.
Oleh karena itu cairan dapat di ukur berdasarkan massa atau volumenya, maka penting untuk dapat mengkonversi minyak dari satu ke satuan lainnya, hal yang penting harus di perhatikan adalah berat jenis (specific gravity) dan kerapatan (density). Oleh karena itu minyak mentah mengandung hidrokarbon dari yang teringan hingga yang terberat, akan berbeda banyak antara minyak mentah ringan dengan minyak mentah berat.
Maka dari itu untuk mengetahui tata cara mengonversi minyak dari satu ke satuan lainnya, dilakukan yang namanya penentuan nilai spesific gravity.
Sepcific gravity (SG) merupakan perbandingan densitas suatu fluida terhadap fluida standar (reference). Di dalam proses pengolahan minyak dan gas bumi, istilah ini banyak di jumpai terutama berkaitan dengan analisis karakteristik atau spesifikasi feef dan produk. SG suatu fluida di nyatakan dalam angka empat digit di belakang koma dan tidak bersatuan.
Dalam dunia perminyakan biasanya berat jenis dinyatakan dalam SG. SG minyak bumi berkisar antara 0.8000 - 1.0000. SG minyak mentah di definisikan sebagai perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang di ukur pada tekanan dan temperatur yang sama, biasanya di ukur pada kondisi standar. Besarnya SG untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon dan pula kandungan sulfur dan nitrogen. Makin kecil SG minyak bumi itu akan menghasilkan produk ringan yang besar atau sebaliknya.
Besarnya SG suatu minyak mentah sangat di pengaruhi oleh temperatur lingkungannya, semakin besar temperatur maka semakin kecil nilai SG-nya. Karena itu, besarnya SG yang menjadi pembicaraan tentang sifat fisik minyak mentah adalah SG yang di ukur pada temperatur dan tekanan standar (60derajatF, 14.7psi). Selain itu, di dalam industri perminyakan juga di gunakan besaran SG yang lain, yaitu API. Dimana :
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa apabila API besar maka berat jenis minyak akan kecil. Berat jenis kadang - kadang juga di gunakan sebagai ukuran kasar untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan API rendah biasanya adalah parafinik. Perkiraan jenis minyak bumi di tunjukkan sebagai berikut :
Karena SG adalah perbandingan, maka tidak memiliki satuan. Pengkuruan SG biasanya di lakukan dengan menggunakan hydrometer. SG di gunakan dalam penghitungan yang melibatkan berat dan volume. Menyatakan densitas zat, derajat API yang di ukur dengan hydrometer, di nyatakan dengan angka 0 - 100, berat jenis di tentukan dengan piknometer. Tujuan pemeriksaan derajat API dan berat jenis adalah untuk indikasi mutu (kualitas) minyak. Semakin tinggi API atau makin rendah berat jenis, maka minyak tersebut makin berharga karena banyak mengandung bensin. Semakin rendah API maka mut minyak makin rendah akrena banyak mengandung lilin atau residu aspal. Makin tinggi berat jenis minyak berarti minyak tersebut mempunyai kandungan panas (Heating Value) yang rendah.
American Petroleum Institute Gravity merupakan berat jenis yang umum di pakai. Dari hubungan persamaan tersebut dapat di ketahui bahwa minyak mentah dengan derajat API yang tinggi akan memberikan harga SG yang rendah dan sebaliknya harga SG yang tinggi (minyak berat) akan memberikan derajat API yang rendah. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh pada viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya API juga berpengaruh pada titik didih minyak bumi, kalau API gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian sebaliknya kalau API tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga lebih mudah terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang API rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan kalori yang lebih kecil daripada minyak bumi dengan API lebih rendah.
Baca : Dasar Teori Laporan Analisa Fluida Reservoir
Nilai API minyak berbeda - beda tergantung jenis minyaknya. Untuk minyak ringan dengan SG rendah biasanya mempunyai 30 derajat API. Untuk minyak sedang 20-30derajat API. Sedangkan untuk minyak berat sekitar 10-20derajat API. Derajat API Gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak, makin kecil berat jenisnya atau makin tinggi derajat API maka minyak bumi tersebut semakin berharga (mengandung banyak bensin). Sebaliknya makin rendah API atau makin besar berat jenisnya maka mutu minyak kurang baik karena banyak mengandung lilin atau residu aspal.
Minyak bumi di klasifikasikan menjadi beberapa jenis. Klasifikasi ini sangat penting artinya, yaitu untuk memprediksi produk yang akan di hasilkan. Minyak bumi kita kenal adalah salah satu dari senyawa hidrokarbon. Minyak bumi sendiri memiliki sifat - sifat fisik yang sebagian besar kita telah mengetahuinya. Salah satu sifat yang sering kita dengar adalah berat jenis atau yang biasa di sebut sebagai specific gravity. Dalam dunia perminyakan biasanya memang lebih sering memakai istilah specific gravity. Berat jenis atau specific gravity merupakan sifat minyak bumi yang penting. Specific gravity crude oil di definisikan sebagai perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang di ukur pada tekanan dan temperatur yang sama.
Minyak bumi termasuk dalam kategori sumber dari alam yang tidak dapat di perbaharui. Komponen minyak bumi mentah terdiri atas carbon sebesar 84%, hidrogen sebesar 14% dan belerang sebesar antara 1-3%.
Keberadaan minyak bumi umumnya terperangkap dalam bebatuan yang berpori dalam pergerakannya ke atas. Hal ini yang melatarbelakangi minyak bumi di kenal pula dengan sebutan petroleum. Kata petroleum berasal dari bahasa latin yaitu "Petrus" artinya adalah batu dan "Oleum" berarti minyak.
Untuk memperoleh minyak bumi para ahli melakukan tahapan yang di mulai dari mencari lokasi minyak bumi berdasarkan petunjuk yang tampak di permukaan bumi. Minyak bumi dapat di kenali dari bentuk kubah di bawah permukaan dan sebuah lokasi bisa di darat yang dulunya lautan. Para ahli melakukan survei seismic agar dapat mengetahui dan menentukan struktur batuan di bawah permukaan tanah. Pengeboran kecil di lakukan terlebih dahulu agar dapat memperoleh gambaran ketersediaan minyak. Seandainya, keberadaan minyak bumi di ketahui maka para ahli akan menghitung nilai ekonomis minyak bumi dan melakukan perbandingan antara pengambilan atau tidak.
Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi di bedakan atas struktur hidrokarbon dan non hidrokarbon. Perbedaan komposisi ini akan menyebabkan perbedaan sifat minyak bumi, yaitu perbedaan susunan hidrokarbon, specific gravity (SG), derajat API, volatilitas, flash point, distilasi dan sebagainya.
Seperti telah di ketahui bahwa minyak bumi di temukan pada berbagai kedalaman dengan berbagai tekanan dan temperatur. Semakin dalam reservoir tersebut, maka semakin besar tekanan dan temperatur. Perbedaan keadaan tekanan dan temperatur di permukaan dan di reservoir serta terjadinya penurunan tekanan reservoir apabila minyak di produksikan akan mempengaruhi keadaan fasa dari minyak bumi, apakah minyak cair atau padat.
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang di olah menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga di pakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang yang di hasilkan dari minyak mentah, banyak di antaranya untuk keperluan khusus, misalnya bahan bakar kendaraan bermotor, pelumas mesin, solar (minyak diesel) dan minyak bakar (fuel oil).
Satuan massa yang paling banyak di pakai untuk mengukur minyak adalah metrik ton atau ton. Misalnya tanker di industri minyak sering dinyatakan berdasarkan kapasitasnya dalam ton, dimana suatu alat yang bernama ultra large carrier memiliki kemampuan untuk mengangkut lebih dari 320 ribu ton.
Satuan asli dari kebanyakan bahan bakar cair dan gas adalah volume. Cairan dapat di ukur dengan satuan liter, barrel atau meter kubik. Contoh umum pemakaian volume sebagai satuan ukur adalah dalam harga minyak, dinyatakan dalam dollar per barrel.
Oleh karena itu cairan dapat di ukur berdasarkan massa atau volumenya, maka penting untuk dapat mengkonversi minyak dari satu ke satuan lainnya, hal yang penting harus di perhatikan adalah berat jenis (specific gravity) dan kerapatan (density). Oleh karena itu minyak mentah mengandung hidrokarbon dari yang teringan hingga yang terberat, akan berbeda banyak antara minyak mentah ringan dengan minyak mentah berat.
Maka dari itu untuk mengetahui tata cara mengonversi minyak dari satu ke satuan lainnya, dilakukan yang namanya penentuan nilai spesific gravity.
Sepcific gravity (SG) merupakan perbandingan densitas suatu fluida terhadap fluida standar (reference). Di dalam proses pengolahan minyak dan gas bumi, istilah ini banyak di jumpai terutama berkaitan dengan analisis karakteristik atau spesifikasi feef dan produk. SG suatu fluida di nyatakan dalam angka empat digit di belakang koma dan tidak bersatuan.
Dalam dunia perminyakan biasanya berat jenis dinyatakan dalam SG. SG minyak bumi berkisar antara 0.8000 - 1.0000. SG minyak mentah di definisikan sebagai perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang di ukur pada tekanan dan temperatur yang sama, biasanya di ukur pada kondisi standar. Besarnya SG untuk tiap minyak bumi sangat erat hubungannya dengan struktur molekul hidrokarbon dan pula kandungan sulfur dan nitrogen. Makin kecil SG minyak bumi itu akan menghasilkan produk ringan yang besar atau sebaliknya.
Besarnya SG suatu minyak mentah sangat di pengaruhi oleh temperatur lingkungannya, semakin besar temperatur maka semakin kecil nilai SG-nya. Karena itu, besarnya SG yang menjadi pembicaraan tentang sifat fisik minyak mentah adalah SG yang di ukur pada temperatur dan tekanan standar (60derajatF, 14.7psi). Selain itu, di dalam industri perminyakan juga di gunakan besaran SG yang lain, yaitu API. Dimana :
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa apabila API besar maka berat jenis minyak akan kecil. Berat jenis kadang - kadang juga di gunakan sebagai ukuran kasar untuk membedakan minyak mentah, karena minyak mentah dengan API rendah biasanya adalah parafinik. Perkiraan jenis minyak bumi di tunjukkan sebagai berikut :
Karena SG adalah perbandingan, maka tidak memiliki satuan. Pengkuruan SG biasanya di lakukan dengan menggunakan hydrometer. SG di gunakan dalam penghitungan yang melibatkan berat dan volume. Menyatakan densitas zat, derajat API yang di ukur dengan hydrometer, di nyatakan dengan angka 0 - 100, berat jenis di tentukan dengan piknometer. Tujuan pemeriksaan derajat API dan berat jenis adalah untuk indikasi mutu (kualitas) minyak. Semakin tinggi API atau makin rendah berat jenis, maka minyak tersebut makin berharga karena banyak mengandung bensin. Semakin rendah API maka mut minyak makin rendah akrena banyak mengandung lilin atau residu aspal. Makin tinggi berat jenis minyak berarti minyak tersebut mempunyai kandungan panas (Heating Value) yang rendah.
American Petroleum Institute Gravity merupakan berat jenis yang umum di pakai. Dari hubungan persamaan tersebut dapat di ketahui bahwa minyak mentah dengan derajat API yang tinggi akan memberikan harga SG yang rendah dan sebaliknya harga SG yang tinggi (minyak berat) akan memberikan derajat API yang rendah. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh pada viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi API atau makin ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya API juga berpengaruh pada titik didih minyak bumi, kalau API gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian sebaliknya kalau API tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga lebih mudah terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang API rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan kalori yang lebih kecil daripada minyak bumi dengan API lebih rendah.
Baca : Dasar Teori Laporan Analisa Fluida Reservoir
Nilai API minyak berbeda - beda tergantung jenis minyaknya. Untuk minyak ringan dengan SG rendah biasanya mempunyai 30 derajat API. Untuk minyak sedang 20-30derajat API. Sedangkan untuk minyak berat sekitar 10-20derajat API. Derajat API Gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak, makin kecil berat jenisnya atau makin tinggi derajat API maka minyak bumi tersebut semakin berharga (mengandung banyak bensin). Sebaliknya makin rendah API atau makin besar berat jenisnya maka mutu minyak kurang baik karena banyak mengandung lilin atau residu aspal.
Posting Komentar untuk "Dasar Teori Specific Gravity Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir"