Dasar Teori Titik Kabut Titik Beku Titik Tuang "Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir"
Perubahan keadaan suatu zat biasanya di gambarkan dengan diagram fasa. Diagram fasa adalah grafik tekanan yang di plot dengan temperatur yang memperlihatkan dalam keadaan bagaimana fasa itu terjadi. Pada proses transportasi dar formasi menuju ke permukaan, tidak di perhatikan akan menyebabkan pembekuan minyak mentah di dasar pipa sehingga tidak bisa mengalir dengan sempurna. Dalam hal ini kita harus bisa mengetahui kapan minyak mentah bisa mengalami pembekuan. Agar dapat mengantisipasi dan berpikir bagaimana cara yang terbaik supaya minyak mentah mengalir dari formasi dengan lancar. Untuk itu, kita sangat perlu mengetahui berapa jumlah titik kabut, titik beku dan titik tuang dari suatu minyak mentah yang terproduksi. Titik beku larutan demikian selalu lebih rendah dari titik beku berbanding lurus dengan banyaknya molekul zat terlarut (atau molnya) di dalam massa tertentu pelarut, jadi penurunan titik beku DeltaTf = titik beku pelarut - titik beku larutan = Kf . m, dimana m ialah molaritas larutan.
Jika persamaan ini berlaku sampai konsentrasi 1 molal, penurunan titik beku larutan 1 molal setiap non elektrolit yang tersebut di dalam pelaru itu ialah Kf yang karena itu di namakan tetapan titik beku molal (Molal Freezmapoint constanta) pelarut itu. Nilai numerik Kf adalah has pelarut itu masing - masing.
Titik kabut sendiri adalah suhu terendah dimana parafin atau padatan lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak mentah di dinginkan. Dari penentuan titik kabut, biasanya di dapatkan hasil untuk minyak ringan bersuhu lebih rendah di bandingkan minyak berat. Dari data titik kabut pun, kita sudah mengetahui untuk titik beku dan titik tuang dari minyak ringan pasti lebih rendah dari minyak berat. Dari bentuk fisiknya pun kita dapat mengetahui perbedan dari minyak berat dan minyak ringan. Minyak berat cenderung lebih kental dan lebih pekat. Titik kabut sangat penting untuk minyak diesel HSD (High speed diesel) untuk mengindikasikan adanya penyumbatan lilin pada saringan minyak halus (finer filter) sehingga mesin akan sulit beroperasi. Titik kabut di tandai dengan munculnya asap atau kabut yang di analisa. Pengujian titik kabut hanya di kenakan pada produk minyak bumi yang tembus pandang pada ketebalan 38 mm (1.5 inch) dan dengan titik kabut kurang dari 49 derajat celcius (120 derajat fahrenheit). Selain itu terdapat definisi lain dari titik kabut, titik tuang dan titik beku. Titik kabut (cloud point) adalah suhu tertinggi dimaan kristal paraffin akan terlihat sebagai kabut pada dasar tabung uji apabila minyak di dinginkan pada kondisi tertentu ASTM 2500 - 88 (American society for testing and materials). Titik kabut dapat di gunakan sebagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dalam produk minyak bumi.
Titik beku adalah suhu terendah dimana minyak mentah sudah tidak dapat lagi bergerak. Semakin rendah titik beku maka hal ini menunjukkan bahwa minyak terebut hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung sejumlah lilin atau padatan lain dalam minyak mentah. Ini berarti pada pemeriksaan tersebut terlihat bahwa paraffin akan meleleh di atas titik tuangnya sehingga dapat di pisahkan dari minyaknya.
Baca juga Dasar Teori untuk Laporan Analisa Fluida Reservoir
Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapat di tuangkan atau mengalir bila minyak tersebut di dinginkan dengan tanpa di ganggu pada kondisi yang di tentukan. Pengujian titik tuang dapat di kenakan kepada setiap produk minyak bumi. Alat uji titik tuang pada dasarnya sama dengan alat uji titik kabut, perbedaannya adalah kedudukan termometer sampel. Minyak mula - mula di panaskan sampai 115 derajat fahrenheit, dimana semua lilin sudah larut, lalu di dinginkan menjadi suhu mula - mula minyak sebelum di panaskan (sekitar 90 derajat F). Titik tuang biasanya di catat lebih rendah (8-10derajat F) di bawah titik kabutnya. Di samping seagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dan padatan lainnya, pengujian titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dmana minyak bumi dan produknya masih dapat di pompa. Titik tuang dapat di gunakan sebagai petunjuk mengenai besarnya kandungan relatif dalam minyak bumi dan produknya, di samping itu titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dimana minyak bumi dan produknya masih dapat di pompa.
Jika persamaan ini berlaku sampai konsentrasi 1 molal, penurunan titik beku larutan 1 molal setiap non elektrolit yang tersebut di dalam pelaru itu ialah Kf yang karena itu di namakan tetapan titik beku molal (Molal Freezmapoint constanta) pelarut itu. Nilai numerik Kf adalah has pelarut itu masing - masing.
Titik kabut sendiri adalah suhu terendah dimana parafin atau padatan lain mulai mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak mentah di dinginkan. Dari penentuan titik kabut, biasanya di dapatkan hasil untuk minyak ringan bersuhu lebih rendah di bandingkan minyak berat. Dari data titik kabut pun, kita sudah mengetahui untuk titik beku dan titik tuang dari minyak ringan pasti lebih rendah dari minyak berat. Dari bentuk fisiknya pun kita dapat mengetahui perbedan dari minyak berat dan minyak ringan. Minyak berat cenderung lebih kental dan lebih pekat. Titik kabut sangat penting untuk minyak diesel HSD (High speed diesel) untuk mengindikasikan adanya penyumbatan lilin pada saringan minyak halus (finer filter) sehingga mesin akan sulit beroperasi. Titik kabut di tandai dengan munculnya asap atau kabut yang di analisa. Pengujian titik kabut hanya di kenakan pada produk minyak bumi yang tembus pandang pada ketebalan 38 mm (1.5 inch) dan dengan titik kabut kurang dari 49 derajat celcius (120 derajat fahrenheit). Selain itu terdapat definisi lain dari titik kabut, titik tuang dan titik beku. Titik kabut (cloud point) adalah suhu tertinggi dimaan kristal paraffin akan terlihat sebagai kabut pada dasar tabung uji apabila minyak di dinginkan pada kondisi tertentu ASTM 2500 - 88 (American society for testing and materials). Titik kabut dapat di gunakan sebagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dalam produk minyak bumi.
Titik beku adalah suhu terendah dimana minyak mentah sudah tidak dapat lagi bergerak. Semakin rendah titik beku maka hal ini menunjukkan bahwa minyak terebut hanya sedikit atau bahkan tidak mengandung sejumlah lilin atau padatan lain dalam minyak mentah. Ini berarti pada pemeriksaan tersebut terlihat bahwa paraffin akan meleleh di atas titik tuangnya sehingga dapat di pisahkan dari minyaknya.
Baca juga Dasar Teori untuk Laporan Analisa Fluida Reservoir
Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak mentah masih dapat di tuangkan atau mengalir bila minyak tersebut di dinginkan dengan tanpa di ganggu pada kondisi yang di tentukan. Pengujian titik tuang dapat di kenakan kepada setiap produk minyak bumi. Alat uji titik tuang pada dasarnya sama dengan alat uji titik kabut, perbedaannya adalah kedudukan termometer sampel. Minyak mula - mula di panaskan sampai 115 derajat fahrenheit, dimana semua lilin sudah larut, lalu di dinginkan menjadi suhu mula - mula minyak sebelum di panaskan (sekitar 90 derajat F). Titik tuang biasanya di catat lebih rendah (8-10derajat F) di bawah titik kabutnya. Di samping seagai petunjuk mengenai kandungan paraffin dan padatan lainnya, pengujian titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dmana minyak bumi dan produknya masih dapat di pompa. Titik tuang dapat di gunakan sebagai petunjuk mengenai besarnya kandungan relatif dalam minyak bumi dan produknya, di samping itu titik tuang juga menunjukkan suhu terendah dimana minyak bumi dan produknya masih dapat di pompa.
Posting Komentar untuk "Dasar Teori Titik Kabut Titik Beku Titik Tuang "Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir""